Laman

Test

SELAMAT DATANG DI SEBATIKCOM

Sunday, November 28, 2010

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH KELAS BESAR TERHADAP KUALITAS MAHASISWA KELAS III B D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN


PROPOSAL PENELITIAN
PENGARUH KELAS BESAR  TERHADAP KUALITAS MAHASISWA KELAS III B D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN                            

LEMBAR PENGESAHAN

Judul                            : Pengaruh Kelas Besar  Terhadap Kualitas Mahasiswa Kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan
Nama                           : Yahya
NIM                            : 73.2001D.08.112
Program Studi             : D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan

Pembimbing I
Siti Khadijah SKep. Ns.
Pembimbing II
Hendi Lesmana SKep. Ns
Pembimbing III
Arhan, Skep Ns.







.

Mengetahui,
PLH Direktur D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan


Prof. DR. M. Bahri Arifin
NIP : 19621127 198903 1 004
KATA PENGANTAR

     Dengan memohon ridho dari Allah SWT penulis  semoga taufik dan hidayahNya selalu dilimpahkan dan bersyukur atas selesainya penulisan Proposal Penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kelas Besar  Terhadap Kualitas Mahasiswa Kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan” .
     Alhamdulillah dengan perjalanan waktu yang cukup panjang dengan pengalaman yang berliku-liku proposal ini bisa penulis selesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam Proposal Penelitian ini terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan baik dari segi penggunaan kata dan bahasa yang belum memenuhi kaidah yang tepat, maupun dari isi penelitian ini sendiri. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bantuan, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak yang membaca Proposal Penelitian ini.
Pembimbing I

Siti
     Dalam menyelesaikan proposal penelitian ini penulis cukup banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun material. Oleh sebab itu penulis mempersembahkan ucapan terima kasih kepada, Yth : Ibu Siti Khadijah SKep. Ns. Sekali lagi penulis ucapkan syukur kepada Ilahi Rabbi semoga ilmu yang didapatkan mendatangkan makna dan manfaat dalam kehidupan. Amien.








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR  ………………………………………………………………i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang… ……..…………………..………………………………..…1
1.2  Rumusan masalah …………………………..………………………………...4
1.3  Tujuan Penelitian ……………………………..………………………………4
1.4  Manfaat Penelitian  ……………………………………..…………………….5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1  Kelas Besar  ….…………………………………………….…………………6
1.2  Metode Kelas ...……………………………………………………………….7

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
1.1  Kerangka Konsep  …….……………………………………………………...9
1.2  Hiposis Penelitian ……………..…………………………………………….10

BAB IV METODE PENELITIAN
1.1  Waktu Dan Lokasi Penelitian.…………..…………………………………...11
1.2  Desai Penelitian.………………….………………………………………….11
1.3  Kerangka Kerja( Frame Work ).……….…………….…………………….. 12
1.4  Populasi, Sample dan Sampling          ………………………………………12
1.5  Variable dan Definisi Operasional      ………………………………………13
1.6  Analisa Data    ………………………………………………………………16
1.7  Etika Penelitian           ………………………………………………………16
1.8  Keterbasan ……………………………………………………………….…17

LEMBAR KUISIONER
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
     Teori dan penelitian telah menunjukkan bahwa kelas-kelas yang lebih kecil menawarkan kesempatan untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk setiap siswa sehingga dapat meningkatkan pembelajaran mereka. Kebanyakan orang termasuk mahasiswa, staf pengajar, administrator, dan pendidik berpikir bahwa perguruan tinggi atau universitas, siswa lebih baik dilayani dalam kelas yang lebih kecil daripada di kelas yang lebih besar. Memang, topik ukuran kelas dan pengaruhnya terhadap prestasi siswa telah diteliti dan sekali lagi pada pendidikan dasar dan menengah (Kamuche 2005, Keil dan Partell )
     Ukuran kelas kecil didefinisikan sebagai kurang dari 20 siswa sedangkan kelas yang lebih besar ukuran didefinisikan sebagai lebih dari 35 siswa (Kamuche 2005).
Personalizing the class adalah tidak adanya hubungan rapat antara pengajar dengan pelajar merupakan salah satu ciri pengajaran dalam kelas besar yang tidak digemari oleh  pelajar  (impersonality). (Modul 3: Pengajaran dan Pembelajaran )
     Baradja ( 1990 ) menyebutkan 6 faktor yang menghambat pengajaran, salah satunya adalah Jumlah siswa. Sementara membandingkan  kebijakan pemerintah membataskan satu kelas berisi maksimal 44-55 orang. Dan dalam prinsip pengajaran Bahasa Inggris atau yang berbasis keterampilan  disebutkan siswa tidak boleh lebih daripada 20 siswa per kelas.
     Jumlah siswa yang ideal agar siswa bisa memperoleh bimbingan belajar secara intensif adalah 20 siswa maksimum. Dengan jumlah siswa yang terlalu banyak , pengajar akan kewalahan mengajarkan skill secara Intensif dilatihkan. ( Budiharjo, Prinsip dan Strategi Pengajaran Bahasa )
     Dalam pembahasan Bagaimana menjadi Guru / Pengajar yang merdeka dalam Buku  Membangun Pendidikan Yang Memberdayakan Dan Mencerahkan dijelaskan bahwa dalam meningkatkan Kualitas pendidikan atau kualitas Pelajar atau Mahasiswa mendapat pelajaran dengan pola dan cara mengajar dengan memperlakukan mereka sebagai subjek belajar dan mengajak mereka  lebih aktif dan dapat berdialog. Dalam kelas besar tredapat kesulitan melibatkan semua mahasiswa untuk akatif dalam berdialog.  Jika dialog diabaikan maka ada yang dirugikan, dan kemudian Kelas dialogis memerlukan massa yang kritis partisipan untuk mendorong agar proses berlangsung. Tentu hal itu akan menjadi sangat mustahil bagi masing-masing individu untuk berperan aktif.
     Begitu pula halnya dengan perkuliahan ilmu kesehatan khususnya di prodi D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan yang juga mengutamakan skill dan keterampilan bagi mahasiswa untuk melakukan tindakan yang perlu dilatih. Oleh karena itu dibutuhkan pula kebijakan dan manajemen kelas yang mengacu kepada individualized instruction yang memungkinkan Mahasiswa dapat dibimbing dan dilatih secara utuh.

     Beberapa sampel telah dikaji efek pada tingkat perguruan tinggi atau universitas ( Nevertheless ) Bagi kebanyakan orangtua, pendidik, instruktur dan administrator lembaga pendidikan berpandapat bahwa ukuran kelas yang lebih kecil merupkan resep sempurna untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa (Finn dan Achilles, 2003). Jumlah siswa lebih sedikit berarti lebih banyak perhatian dari instruktur, siswa yang lebih sedikit untuk setiap mengalihkan perhatian, menjadikan kelas tenang dan kemudian, skor tes yang lebih tinggi (Finn dan Achilles, 2003: 1).
     Menurut Biggs (1999), Fenomena pengurusan menjadi semakin penting apabila ukuran kelas tersebut sangat besar karena dari pengajar, ukuran kelas menghalang penggunaan strategi mewujudkan hubungan rapat dengan pelajar (close contact) sementara dari segi pelajar, ukuran kelas bermakna mereka merasa tidak ada identitas (anonymous).
     Pada tahun 1978, Smith dan Glass menerbitkan sebuah meta-analisis yang menggabungkan hasil 77 studi empiris mengenai hubungan antara ukuran kelas dan prestasi, dan segera diikuti dengan analisis-meta kedua menganalisis hubungan antara ukuran kelas dan hasil lainnya. Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa kelas-kelas kecil dikaitkan dengan prestasi yang lebih tinggi di semua tingkat kelas, terutama jika siswa berada di kelas-kelas kecil untuk lebih dari 100 jam, dan jika tugas siswa dengan hati-hati dikendalikan. Mereka menemukan bahwa manfaat utama dari mengurangi ukuran kelas terjadi dimana jumlah mahasiswa di kelas itu kurang dari 20. Dalam studi kedua mereka, mereka menyimpulkan bahwa kelas-kelas kecil yang unggul dalam hal 'reaksi siswa, moral guru, dan kualitas lingkungan pembelajaran. Pada tahun 1989, Slavin dipekerjakan strategi bukti sintesis terbaik untuk menganalisis studi empiris yang memenuhi 3 kriteria yang ditentukan: sebuah penelitian yang disertakan hanya jika ukuran kelas telah berkurang setidaknya selama satu tahun, kelas kurang dari 20 siswa dibandingkan dengan kelas yang lebih besar secara substansial, dan mahasiswa di kelas yang lebih besar dan lebih kecil adalah sebanding. Slavin menemukan bahwa ukuran kelas berkurang memiliki dampak positif kecil pada siswa yang tidak bertahan setelah dikurangi pengalaman kelas mereka.
     Pada tahun 1986, Robinson dan Wittebols menerbitkan review lebih dari 100 studi penelitian yang relevan dengan menggunakan pendekatan  analisis cluster terkait. Jenis serupa studi penelitian ini adalah "dikelompokkan" atau dikelompokkan bersama, seperti studi tentang tingkat kelas yang sama, area subyek, atau karakteristik mahasiswa. Mereka menyimpulkan bahwa bukti yang paling jelas tentang efek positif di kelas-kelas utama, khususnya TK sampai kelas tiga, dan yang mengurangi ukuran kelas yang sangat menjanjikan bagi siswa kurang mampu dan minoritas. Pada saat yang sama, mereka memperingatkan bahwa efek positif kurang mungkin jika guru tidak mengubah metode pengajaran dan prosedur kelas di kelas yang lebih kecil.
( Module 5 : Effective Teaching and Learning in large Classes )
     Dari data diatas di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh kelas besar terhadap kualitas mahasiswa kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan, untuk menemukan kenyataan bahwa kualitas mahasiswa D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan masih dapat ditingkatkan secara maksimal.

1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Apakah ada pengaruh kelas besar terhadap kualitas mahasiswa Kelas III B D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan ?

1.3  Tujuan Penelitian

1.4.1  Tujuan umum

Menganalisis pengaruh kelas besar terhadap kualitas mahasiswa         Kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.

1.4.2 Tujuan khusus
1.    Mengidentifikasi metode pembelajaran kelas besar
2.    Mengidentifikasi pendapat mahasiswa tentang perbandingan kelas kecil mereka selama d SLTA dengan kelas besar mereka sekarang.
3.    Mengidentifikasi efektivitas pengajaran mata kuliah berbasis keterampilan dan laboratorium.
4.    Mengidentifikasi pengaruh rasio jumlah Dosen/ Pengajar dengan jumlah mahasiswa.
5.    Mengidentifikasi kualitas mahasiswa Kelas III B D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.

1.4 Manfaat Penulisan

Sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah dan tujuan penulisan yang hendak dicapai, maka manfaat yang dapat diharapakan dari penelitian ini adalah
1)      Bagi Peneliti
     Dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang pengaruh kelas besar terhadap kualitas mahasiswa Kelas III B D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.
2)      Bagi Institusi Pendidikan
     Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah wacana kepustakaan serta dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
3)      Bagi Profesi
     Dapat memberikan sumbangan ilmu bagi ilmu pendidikan.
4)      Bagi Dosen
     Memberi informasi kepada dosen tentang pengaruh kelas besar terhadap kualitas mahasiswa.
5)      Bagi Mahasiswa
     Dapat menghindari ketidak efektifan pengajaran dalam kelas.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Kelas Besar
2.1.1        Definisi
     Ukuran kelas kecil didefinisikan sebagai kurang dari 20 siswa sedangkan kelas yang lebih besar ukuran didefinisikan sebagai lebih dari 35 siswa (Kamuche 2005).
     Dalam konfrensi UNESCO dengan tema Regional Workshop Pengajaran dan Pembelajaran di Pendidikan Tinggi di Universitas MOI "apa yang dimaksud kelas besar?" , Eldoret, Kenya. Berikut adalah kutipan dari pandangan yang diungkapkan.

     Tidak ada yang dikatakan kelas besar. Kelas yang besar hanya dalam pikiran guru ortodok.
     Kelas besar adalah jumlah siswa lebih dari fasilitas yang tersedia  dapat mendukung.
     Kelas besar memiliki lebih dari 100 siswa yang terdaftar.
     Tidak ada jumlah tetap. Kelas besar tergantung pada jumlah-disiplin yang lebih kecil untuk teknik, ilmu pengetahuan dan obat-obatan dan jumlah yang lebih besar untuk seni, humaniora, dan ilmu sosial

     Tidak ada definisi yang disepakati untuk kelas besar dalam sastra. Kelas besar bagi sebagian orang adalah menganggap sebagai tidak seperti biasanya, kecil atau normal. Beberapa guru hanya mendefinisikan "besar" sebagai "mahasiswa yang terlalu banyak untuk di ajar mata pelajaran.Sebagian lain menganggap sesuatu terasa seperti kelas besar karena terbentur masalah sumber daya atau fasilitas yang digunakan untuk belajar mengajar. Misalnya, dosen ilmu sosial yang bekerja sendirian dengan kelas 40-50 dan yang nilai siswa pada kursus dan ujian esai-esai menemukan jenis ini menjadi kelas besar. Namun, dosen bahasa mungkin tidak berpikir 50 siswa membuat untuk kelas besar. Jadi, boleh dikatakan bahwa kelas yang besar adalah ketika individu yang merasa kelas itu besar dan  Anda merasa bahwa ukuran kelas sangat besar. Untuk pengertian menurut penelilit bahwa kelas besar adalah salah satu yang merasa besar. Tanda-tanda bahwa kelas adalah 'besar' adalah:
1.      Kelas secara signifikan lebih besar dari yang biasa.
2.      Sumber daya tidak dapat lagi mengatasi jumlah mahasiswa dan perhatian pengajar berkurang untuk para siswa.

1.1.2 Metode Kelas
     Tinjauan literatur terkait dalam bidang organisasi lembaga menunjukkan bahwa teori dan metode efektivitas tentang pengurangan ukuran kelas melimpah dan beragam. Dari abad kedua puluh sampai sekarang, jumlah luas studi telah selesai dalam upaya untuk memberikan analisis yang berarti yang memenuhi cita-cita dalam bidang studi ini. Namun, penelitian ini terus berlanjut. For example, Sebagai contoh, studi baru-baru ini beberapa memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan penelitian tentang ukuran kelas dan prestasi siswa.













Guru  Dilihat dari pengajaran di kelas yang lebih kecil dan yang besar
Largest Class ( kelas besar )
Smaller Class ( kelas kecil )
Siswa menerima perhatian individu kurang
Masing-masing siswa menerima lebih banyak perhatian
Sebuah rentang yang lebih terbatas dari kegiatan belajar mengajar
Fleksibilitas bervariasi kegiatan belajar-mengajar
Utuh mengajar kelas kadang-kadang digunakan untuk kontrol dan mahasiswa menjaga tugas
Seluruh kelas mengajar digunakan saat yang tepat untuk aktivitas
Kelompok bekerja keras untuk mengelola karena banyak atau terlalu besar kelompok terlalu
Kelompok kerja dapat bekerja secara efektif dan fleksibel
Pembatasan peluang untuk penilaian siswa dan umpan balik individu
Kualitas yang lebih baik penilaian dan umpan balik kepada siswa
Keterbatasan untuk kegiatan praktis
Lebih banyak kesempatan untuk belajar aktif
Guru bekerja sangat keras untuk mengimbangi efek ukuran kelas yang lebih besar
wajar beban kerja yang lebih memungkinkan guru untuk menempatkan energi mereka dalam memenuhi kebutuhan siswa

Tabel 2.1 Membandingkan Kelas Kecil dan Kelas Besar






BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1  Text Box: Jumlah Mahasiswa  >35
( Kelas Besar )Kerangka Konsep






























               : Diteliti
         : Tidak diteliti


Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
3.2  Hipotesis Penelitian
H1:
Ada pengaruh kelas besar terhadap kualitas mahasiswa Kelas III B D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.
H0 :
Tidak ada pengaruh kelas besar terhadap kualitas mahasiswa Kelas III B D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.















BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1   Waktu dan Lokasi Penelitian
     Tempat penelitian dilaksanakan di Kelas III B , D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan . Adapun waktu penelitian ini dimulai 28 November sampai 29 November 2010.

4.2   Desain Penelitian
     Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam & Pariani, 2001).
     Jenis penelitian yang digunakan Analitik “Cross sectional”, artinya obyek diobservasi satu kali saja dan pengukuran menggunakan variabel independen dan dependen dilakukan pada saat pengkajian data, Metode menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan korelasi dimana analisa digunakan untuk mengetahui hubungan. (Sastroasmoro & Ismael, 1995).














4.3  
Penyusunan proposal

 
Kerangka Kerja (Frame Work)

           Populasi

 
                                                                               

          Sampling

 
Seluruh mahasiswa Kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan

 Systematic Sampling atau Sampel Sistematis


Sample


 


klien yang memenuhi kriteria inklusi


Desain penelitian

 


Cross sectional


Pengumpulan data

 


Kuisioner dan observasi


Pengumpulan dan Analisa data

 


                    Program SPSS


Penyusunan laporan akhir
 


  Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian

4.4   Populasi, Sampel dan Sampling
a.                  Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti (Nursalam & Pariani, 2001). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.


b.                  Sampel
     Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2005)
     Sampel adalah sebagian dari keseluruha objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Notoatmodjo, 2005)
     Berdasarkan pemakaian sampling yang dipilih peneliti maka peneliti menetapkan adanya kriteria
Kriteria penerimaan (inklusi) sebagai berikut
1.      Mahasiswa kelas III B,  D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.
2.      Jenis kelamin laki-laki dan perempuan
3.      Mahasiswa dengan nomor urut daftar hadir ganjil
Kriteria penolakan (eksklusi) sebagai berikut :
1.      Mahasiswa kelas III B , D III Keperawatan Universitas Borneo dengan nomor urut daftar hadir genap.
2.      Jenis Kelamin laki- laki dan perempuan,
c.    Sampling
     Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam & Pariani, 2001).
     Pada penelitian ini menggunakanSystematic Sampling atau Sampel Sistematis”

4.5   Variabel dan Definisi operasional
a.                  Variabel Independent
Variabel independent adalah faktor yang diduga berhubungan variabel dependen (Nursalam & Pariani, 2001). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah kelas besar.


b.                  Variabel Dependent
Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Nursalam & Pariani, 2001). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah dependent tingkat kualitas.

c.                   Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati (diukur) untuk diobservasi atau pengukuran secara cermat terhadap situasi obyek yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam & Pariani, 2001). Definisi operasional meliputi :

Variabel
Definisi opersional
Parameter
Alat Ukur
Skala
Skor
Independen
Kelas Besar

























 

Dependen
Tingkat Kualitas










Kelas besar Didefinisikan sebagai lebih dari 35 siswa


























Kelas-kelas yang lebih kecil menawarkan kesempatan untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk setiap siswa sehingga dapat meningkatkan pembelajaran mereka, sedangkan kelas besar sebaliknya,

Ukuran kelas kecil didefinisikan sebagai kurang dari 20 siswa sedangkan kelas yang lebih besar ukuran didefinisikan sebagai lebih dari 35 siswa (Kamuche 2005).



















(Smith dan Glass 1978 ) :
kelas-kelas kecil dikaitkan dengan prestasi yang lebih tinggi di semua tingkat kelas
Obsevasi dan kuisioner



























Observasi dan kuisioner

O
R
D
I
N
A
L























O
R
D
I
N
A
L

Point A :
Tidak Berpengaruh = jika 70 % responden menjawab ’Tidak’
Berpengaruh = jika 70 % responden menjawab ’Ya’
Point B :
Berpengaruh = jika 70% responden menjawab ’Ya’
Point C :
Baik = jika responden menjawab ’ya’ pada no. 1 dan 2.
Kurang = jika menjawab ’ya’ pada point 1 atau/dan 2 dan 3.
Sangat Kurang = jika responden menjawab ’tidak’ pada point 1 dan 2 dan menjawab ’ya’ pada point 3.















d.                  Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari Direktur D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan, Kabag Kemahasiswaan D III Keparawatan Universitas Borneo Tarakan dan Ketua tingkat Kelas III B semester V, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.

4.6   Analisa Data
Setelah data terkumpul dilakukan penyuntingan untuk melihat kualitas data. Dilanjutkan dengan melakukan coding dan tabulasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi silang sesuai dengan variable yang hendak diukur.  Untuk mengetahui hubungan antar variable digunakan Uji korelasi rank Spearman  dengan nilai kemaknaaan p <0,05 dengan menggunakan program SPSS 11 for Windows. Apabila hasil uji statistik didapatkan p <0,05, maka H0 ditolak yang berarti ada pengaruh kelas besar  terhadap kualitas mahasiswa kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.
     Sebaliknya apabila hasil uji statistik p >0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada pengaruh kelas besar  terhadap kualitas mahasiswa                     kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan.

4.7   Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Ketua Tingkat kelas III B, D III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan. Setelah mendapatkan persetujuan penelitian mulai melakukan penelitian dengan mendapatkan masalah etika mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika yang meliputi :

1.      Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)
Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.
2.      Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan subyek peneliti, peneliti mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan kode pada masing-masing lembar tersebut.
3.      Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian dijamin oleh peneliti.

4.8   Keterbatasan
Dalam penelitian ini keterbatasan yang dihadapi peneliti adalah:
a.    Waktu penelitian
Karena keterbatasan waktu penelitian maka keakuratannya hasil penelitian masih perlu di uji coba.
b.   Pengumpulan data.
Keterbatasan dalam pernyataan sehingga tidak dapat mengungkap hal-hal yang diperlukan lebih banyak lagi. Pengumpulan data dengan kuesioner mewakili jawaban lebih banyak dipengaruhi oleh sikap dan harapan pribadi yang bersifat subyektif.




No comments:

Post a Comment